Selasa, 12 Mei 2009

Tugas Chapter 9_Session 6

Tugas : Explain Why Permission Marketing is Required for a B2C site?

Informasi mengenai Permission Marketing

Source : http://www.marketingterms.com/dictionary/permission_marketing/

Permission marketing

Definition :
Marketing centered around obtaining customer consent to receive information from a company.

Information :
Coined and popularized by Seth Godin, permission marketing is the opposite of traditional interruption marketing. Permission marketing is about building an ongoing relationship of increasing depth with customers. In the words of Seth Godin, "turning strangers into friends, and friends into customers."
Permission marketing has been hailed as a way for marketers to succeed in a world increasingly cluttered with marketing messages.

Source : http://www.mavens-group.com/index.php?page=article/index&ArticleID=18

Permission Marketing merupakan praktek marketing terhadap pelanggan setelah pelanggan menyetujui untuk dikirimi newsletter/informasi produk yang sesuai dengan selera pelanggan tersebut. Dalam inbox kita sering terdapat tawaran-tawaran dari produk yang mungkin kita kenal, namun karena kita tidak tertarik (bahkan merasa terganggu) maka kita akan memasukkanya dalam folder junk/spam. Agar promo produk lebih efektif maka permission marketing merupakan metoda yang efektif untuk mencapai target marketnya. Misalnya dalam penggunaan selular, kita sering ditawari informasi event-event provider yang kita pakai/ berita-berita update per hari, jika kita ingin dikirimkan informasi tersebuit maka kita diminta untuk mengetikkan kata ‘registrasi’

Source : http://searchcrm.techtarget.com/sDefinition/0,,sid11_gci213597,00.html

Permission marketing is an approach to selling goods and services in which a prospect explicitly agrees in advance to receive marketing information.
Advocates of permission marketing argue that it is effective because the prospect is more receptive to a message that has been requested in advance and more cost-efficient because the prospect is already identified and targetted. In a world of information overload, automated telemarketing, and spam, most people welcome the idea of permission marketing.

Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Business-to-consumer

B2C describes activities of businesses serving end consumers with products and/or services.


Mengapa Permission Marketing penting untuk Situs B2C?

Menurut pendapat saya dan beberapa informasi yang yang didapatkan dari internet, permission marketing cukup penting untuk hubungan antara perusahaan dengan customer pengunjung situs perusahaan. Untuk masyarakat kita sekarang ini dan banyaknya approach marketing dari perusahaan dengan customer, sebagai perusahaan penting untuk melakukan permission marketing sebagai salah satu approach yang efektif kepada customer, efektivitas dari permission marketing akan lebih besar dibanding dengan traditional marketing lainnya. Benefit yang didapatkan oleh perusahaan adalah dapat menarik simpati customer yang dapat memiliki efek jangka panjang bagi perusahaan, seperti yang disampaikan Seth Godin bahwa permission marketing dapat mengubah orang asing menjadi customer karena rasa nyaman yang diberikan perusahaan dengan permission marketing, disamping itu dengan kita dapat mencapai target yang sesuai dan juga adanya unsur cost efficiency dengan adanya target yang tepat dari permission marketing. Apabila dilihat dari sisi customer, customer tidak akan merasa terganggu dengan informasi yang diberikan karena sesuai dengan keinginan sendiri. Permission marketing juga akan memudahkan customer untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan minat dan juga persetujuan yang telah diberikan.

Selasa, 05 Mei 2009

Analisa Website_Dunia Pendidikan (Chapter 8)

YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA

source : www.yai.ac.id


Overview Yayasan Administrasi Indonesia

Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) memposisikan diri sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi ( LPT ) terbaik yang telah lebih dari 35 tahun mengabdi di dunia pendidikan dengan wawasan Global Nasional dan Internesional yang menawarkan program pendidikan berkelanjutan dari Diploma, Sarjana-1 ( S1 ), Magister Science / Profesi ( S2 ) dan Doktoral ( S3 ) yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional RI dan memiliki fasilitas lengkap dan modern.


Gambaran YAI Pada Masa Lalu

Sebelum adanya era internet masuk ke Indonesia, YAI belum memiliki website sebagai salah satu sarana untuk memberikan pelayanan dan informasi mengenai YAI kepada masyarakat. Media yang digunakan oleh YAI sebelumnya adalah melalui brosur dan juga iklan melalui media lainnya seperti radio maupun koran.


Gambaran YAI Pada Masa Sekarang

Dengan adanya internet memudahkan YAI untuk melakukan promosi dan juga memberikan fasilitas yang lengkap bagi mahasiswa maupun dalam rangka memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat mengenai komitmen YAI terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Fitur – fitur yang terdapat di website YAI cukup lengkap antara lain memuat perpustakaan online, e-learning, link ke beberapa fasilitas YAI lainnya seperti bursa kerja online dan juga siskamaya yang merupakan fasilitas untuk mengetahui IPK mahasiswa.


Gambaran Website YAI Pada Masa Yang Akan Datang

Fitur – fitur yang ada di website YAI tergolong sudah lengkap, namun ada saran yang mungkin juga dapat diaplikasikan mengingat jumlah calon mahasiswa yang semakin bertambah setiap tahun, untuk memudahkan proses seleksi mahasiswa dan administrasi calon mahasiswa mungkin dapat diterapkan sistem tes masuk secara online. Hal tersebut akan memudahkan sistem pengadministrasian dan juga pemeriksaan hasil ujian masuk mahasiswa. Disamping itu, tes secara online menghemat pengeluaran administratif seperti kertas, sewa gedung, dan juga tenaga pengkoreksi maupun staf administrasi untuk mahasiswa baru.

Disamping itu hal lain yang dapat ditambahkan untuk website YAI adalah sistem Pendaftaran Ulang Mahasiswa yang dapat dilakukan secara online supaya lebih praktis dan efisien. Pendaftaran Ulang Mahasiswa online dapat meminimalisir human error pada administrasi pendaftaran ulang disamping itu akan menyingkat waktu baik dari sisi yayasan maupun mahasiswa, disamping itu selain manfaat tersebut terdapat manfaat lain yaitu penghematan dari sisi adminsitratif.

Senin, 20 April 2009

Chapter 7 - About E-Procurement

Pertanyaan yang harus kami jawab untuk minggu ini adalah “Critically assess the claims made for cost savings and increased profitability available for e-procurement.”

Untuk itu berdasarkan sumber yang saya peroleh, saya mencoba untuk melakukan penilaian terhadap statement bahwa e-procurement dapat mengurangi cost dan meningkatkan profitability dengan beberapa data kegunaan dan kelebihan e-procurement yang ada pada instansi pemerintahan.

Berdasarkan artikel “Mencegah Korupsi melalui e-Procurement. Meninjau Keberhasilan Pelaksanaan e-Procurement di Pemerintah Kota Surabaya” yang ada pada website KPK (http://www.kpk.go.id/uploads/mencegah_korupsi.pdf), definisi E-procurement pada proses pengadaan di lembaga pemerintahan adalah proses pengadaan barang dan jasa secara on line melalui internet sehingga proses pengumuman, pendaftaran, proses penawaran, aanwijzing, hasil evaluasi atas penawaran dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi.

Berdasarkan pada http://deasydewi.wimamadiun.com/matakuliah/SIM%2004.e-government_1_%20edit.pdf, Kegunaan e-procurement untuk instansi pemerintahan adalah sebagai berikut :
· dapat digunakan untuk mempercepat persetujuan pembelian, melacak status pembelian, keberadaan barang dan persediaan, meningkatkan kemampuan untuk menangani barang dalam jumlah besar (Cohen & Eimicke, 2003)
· e-procurement mampu mengurangi biaya dan mempercepat proses transaksi pembelian atau pengadaan barang dan jasa karena pemerintah dapat melakukannya melalui internet.

Disamping itu data yang ada di artikel “Mencegah Korupsi melalui e-Procurement. Meninjau Keberhasilan Pelaksanaan e-Procurement di Pemerintah Kota Surabaya” yang ada pada website KPK (http://www.kpk.go.id/uploads/mencegah_korupsi.pdf), menyatakan bahwa Manfaat dari pelaksanaan e-Procurement, mempunyai dampak makro yang antara lain dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a) Terjadinya efisiensi dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Rata-rata penghematan anggaran yang dapat diperoleh dari pendekatan e-Procurement dibanding dengan cara konvensional berkisar 23.5 persen. Sedangkan pada HPS (Harga Penetapan Sendiri) dapat dilakukan penghematan rata-rata 20 persen. Biaya pengumuman pengadaan dan pengumuman pemenang lelang juga dapat diminimalisir karena menggunakan pengumuman secara on line yang lebih mudah diakses.

b) Pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan cara e-Procurement dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lebih cepat dibanding dengan cara yang dilakukan dengan cara konvensional. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk pengadaan barang dan jasa dengan cara konvensional adalah 36 (tiga puluh enam) hari sedangkan apabila dengan cara e-Procurement hanya berkisar 20 (dua puluh) hari.

c) Persaingan yang sehat antar pelaku usaha sehingga mendukung iklim investasi yang kondusif secara nasional. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan, fair dan partisipatif mendukung persaingan usaha yang semakin sehat di setiap wilayah dimana pengadaan barang dan jasa dilakukan. Pelaksanaan lelang diatur dalam suatu sistem yang transparan, akuntabel, dan meniadakan kontak langsung antara panitia dengan penyedia barang dan jasa. Pelaku usaha yang unggul dalam melakukan efisiensi terhadap seluruh aktifitas operasional usahanya akan mendapatkan keunggulan kompetitif. Secara umum sistem e-Procurement menuntut penyedia barang/jasa untuk berlomba dalam melakukan efisiensi, sementara disisi lain juga dituntut untuk menghasilkan output yang berkualitas. Kondisi semacam ini merupakan ciri yang diterapkan pada persaingan yang sehat (fair market competition) dan akan mendukung iklim investasi yang kondusif bila e- Procurement diterapkan secara konsisten ditingkat nasional.

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas dapat dibuktikan bahwa e-Procurement memiliki kelebihan – kelebihan dalam hal efisiensi baik dari segi waktu dan juga dana (reduce cost) untuk proses tender instansi pemerintahan dan juga pelaksanaan yang lebih transparan, fair dan partisipatif.

Untuk aspek meningkatkan profitability, secara tidak langsung apabila cost berkurang maka secara otomatis apabila sales tidak berkurang maka profit yang akan diperoleh instansi pemerintahan – sesuai pembahasan – dapat lebih tinggi karena instansi pemerintah lebih berhemat untuk biaya yang dapat diminimalisir oleh proses ini. Disamping mengurangi cost dan meningkatkan profitabilitas, e-procurement juga memiliki aspek transparansi yang cocok untuk mencegah hal – hal yang kurang diinginkan.

Namun demikian sesuai dengan data yang ada pada tesis “Analisis Implementasi E-Procurement Pada Badan Usaha Milik Negara kasus di PT (Persero) Pupuk Sriwidjaja, PT (Persero) Industri Gelas dan PT (Persero) Angkasa Pura II” oleh BAGYA MULYANTO (http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-bagyamulya-713), terdapat hal – hal yang dapat menghambat implementasi e-procurement yang dapat menjadi wacana bagi instansi pemerintahan yang lain maupun BUMN serta perusahan – perusahaan secara umum, hambatan – hambatan tersebut antara lain :
· Kesiapan sumber daya manusia, terkait masalah mental;
· Masih terbatasnya pengetahuan transaksi secara online dikalangan vendors maupun unit - unit di perusahaan;
· Kompatibilitas dan kehandalan sistem yang dibangun masih diragukan;
· Auditor khususnya Badan Pemeriksa Keuangan belum sepenuhnya menggunakan standar transaksi online;
· Belum ada aturan dan standar pelaksanaan e – procurement

Hal – Hal tersebut sebaiknya dapat diminimalisir, mungkin dengan awalnya adalah dengan adanya aturan dan standar pelaksanaan e-procurement sehingga lebih memudahkan pelaksanaan e-procurement di instansi pemerintahan.

Selasa, 14 April 2009

The Six Strategy_Chapter 5

RAJAKARCIS.COM


SEKILAS MENGENAI RAJAKARCIS.COM

Rajakarcis.com adalah sebuah layanan inovatif pemesanan dan penjualan tiket untuk berbagai macam event dalam satu atap (One Stop Ticket Box Shopping) dengan layanan 24 jam. Didirikan sejak awal tahun 2003 oleh beberapa professional muda yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang internet media, event organizer danadvertising dengan visi bersama : “To be the leading online ticket box services in Indonesia”.

Secara resmi rajakarcis.com diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Mei 2003 dengan tahap awal akan melayani penjualan dengan membuka sebuah outlet khusus yang terletak di pusat ibukota dan melalui website.

Berbagai macam kategori tiket yang akan dilayani untuk dapat dipesan :
- Konser musik
- Hiburan : pertunjukan teater, festival
- Bioskop
- Pertandingan olahraga
- Seminar
- Training/Pelatihan
- Travel/Pariwisata
- Transportasi


THE SIX STRATEGY ANALYSIS OF RAJAKARCIS.COM

1. E-BUSINESS CHANNEL PRIORITIES
Rajakarcis.com menawarkan Real Time Reservation dengan beberapa cara yaitu, direct phone, direct selling, online order by email dan wap hp. Pemesanan yang paling efektif dilakukan melalui telepon, hal ini disebabkan karena informasi yang didapatkan melalui telepon lebih akurat. DIsamping itu proses konfirmasi juga dilakukan melalui telepon. Cara pemesanan yang lain belum terlalu optimal. Disamping itu dilakukan untuk pembelian tiket hanya dapat dilakukan melalui cash apabila dilakukan melalui direct selling, transfer dan internet banking pada rekening tertentu. Disamping itu bukti pembayaran harus dikirimkan melalui fax untuk proses verifikasi. Pelayanan untuk pemesanan dan pembayaran sebaiknya ditingkatkan dengan adanya fasilitas jumlah seat yang tersedia dan juga peningkatan pada proses pembayaran misalnya dengan meningkatkan kerjasama dengan berbagai macam cara pembayaran untuk memudahkan pelanggan.


2. ORGANIZATIONAL RESTRUCTURING AND CAPABILITIES
Model business rajakarcis.com adalah dengan menggunakan in-house division, dimana terdapat PIC (Person in charge) yang melakukan pengembangan dan melakukan maintanance website mereka, hal ini disebabkan karena mereka memperoleh data dari Penyelenggara acara mengenai ketersediaan seat dan juga detail penyelenggaraan event secara kompehensif untuk dipaparkan didalam website sehingga harus melakukan update secara internal.

3. BUSINESS, SERVICE AND REVENUE MODEL
Business Model rajakarcis.com adalah memberikan pelayanan pembelian tiket berbagai macam event secara online dalam satu atap dengan cara pemesanan dan pembayaran yang efektif. Sedangkan revenue modelnya dengan mendapatkan fee dari penyelenggara dan juga adanya margin yang diberikan oleh Penyelenggara dari jumlah penjualan tiket dari website mereka. Untuk servis model rajakarcis.com menyediakan layanan pesan antar dan juga will call, yaitu pengantaran tiket pada saat acara berlangsung.

4. MARKETPLACE RESTRUCTURING
Strategi Rajakarcis.com sebetulnya adalah menjadi intermediary dari Penyelenggara acara kepada Peminat acara dan mempermudah proses transaksi tiket antara penyelenggara dan peminat acara, sehingga Penyelenggara tidak perlu direpotkan dengan masalah ticketing sedangakan peminat acara tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengantri saat membeli tiket. Oleh karena itu rajakarcis.com tidak memiliki strategi yang sesuai dengan strategi – strategi yang dipaparkan pada marketplace restructuring.

5. MARKET AND PRODUCT DEVELOPMENT STRATEGIES
Strategi rajakarcis.com yang terkait dengan market and product development strategies adalah pada market development strategies adalah dengan menerapkan e-business untuk meraih segmen pasar yang baru dengan menggunakan online services. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat urban Jakarta semakin sibuk dan semakin terikat dengan online system sehingga memerlukan pelayanan melalui online pula, dan karena masih sedikitnya pemain online services maka segmen pasar yang baru ini dapat lebih dioptimalkan.

6. POSITIONING AND DIFFERENTIATION STRATEGIES
Strategi ini yang ingin diterapkan oleh rajakarcis.com adalah dengan transactional execllence karena rajakarcis.com mencoba menawarkan sebuah servis yang merupakan kombinasi dari informasi harga penjualan tiket maupun jumlah ketersediaan tiket dan juga detail acara.

Selasa, 07 April 2009

Step by Step How to Build Website Small Retailer and The Managerial Issue

Langkah – Langkah Membuat Website Untuk Small Retailer


Ada beberapa langkah – langkah sederhana seperti yang didapatkan berdasarkan beberapa contoh dari website untuk pembuatan website untuk small retailer apabila dipilih sesuai dengan kebutuhan small retailer dengan pertimbangan seperti biaya untuk pembuatan dan maintenance website karena seperti yang kita ketahui bahwa margin dari small retailer tidaklah besar sehingga pembuatan website harus dipertimbangan dengan baik. Langkah-langkah pembuatan website yang sesuai dengan small retailer adalah sebagai berikut :
1. Membuat Rencana (Blueprint)
Sebelum perancangan secara lebih mendalam sebaiknya melakukan perencanaan secara matang mengenai yang detail dari website yang ingin dibuat dan juga bagian – bagian yang ingin dibangun disamping itu sebaiknya juga website dirancang sesuai dengan business plan dari usaha yang dibangun sehingga tidak melenceng dari business plan yang sudah ada. Blueprint untuk website sebaiknya juga memikirikan mengenai identifikasi content website yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Bekerja sama dengan Web Developer / Melakukan Rancangan Website
Sebaiknya small retailer tidak terlalu mengenal dunia website, bekerjasama dengan web developer yang terpercaya dan mengerti budget perusahaan untuk membangun website, sehingga biaya – biaya yang tidak perlu dapat dikurangi. Dan juga web developer dapat membantu small retailer untuk masalah design dan juga masalah dengan grafik serta tipe design website. Apabila budget small retailer tidak mencukupi namun mengerti mengenai pembuatan website maka small retailer dapat membuat sendiri desain maupun tipe website yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Mencari Server untuk website
Small retailer dengan budget yang cukup minimal mungkin dapat meletakkan situsnya di situs yang gratis seperti geocities.com atau yang lain. Dan sebaiknya peletakan server di tempat small retailer sendiri untuk menghemat budget.

4. Melakukan Publikasi Website
Ada berbagai macam cara untuk melakukan promosi supaya website dikunjungi oleh pelanggan, cara yang mudah dan hemat budget adalah aktif di mailing list. Small retailer harus aktif untuk menarik pengunjung.

5. Melakukan maintaining dan update informasi
Hal tersebut dibutuhkan untuk memonitor hal – hal yang berhubungan dengan bisnis perusahaan dan juga untuk melakukan maintaining hubungan dengan pelanggan sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan small retailer. Disamping itu juga meminta feedback dari pelanggan untuk perbaikan perusahaan kedepan.

Main of Managerial Issue
1. Which types of e-business applications do we develop?
e.g. Secure online ordering, CRM, SCM
2. Which technologies do we use?
e.g. email, web-based ordering
3. How do we achieve quality of service in applications?
e.g. Requirements are: security, speed, availability and errors
4. Where do we host applications?
e.g. Small retailers is suggested to take cheaper offers such as internal hosting
5. Application integration
e.g. B2B exchange
6. Which access platforms do we support?
e.g. Mobile access

7. Which development technologies and standards do we use?
e.g. .NET, PHP
8. How do we manage content and data quality?
e.g. update promotion and latest information of product launching and product features and also give quick responds to customer feedback

9. How do we manage employee access to the Internet?
e.g. Block some of the unnecessary website which uncorrelated to the company’s business
10. How do we secure data?
e.g. have a back up periodically to prevent error or maliciously once in two month

Selasa, 31 Maret 2009

ANALYSIS OF ABC BATTERY WEBSITE

Source : http://www.abc-battery.com/

ABC Battery Website Overview
ABC is the biggest Manufacturer of Zinc Carbon and Alkaline Primary Batteries in Indonesia and Exporter OEM batteries. ABC Battery is the Private Label Manufacturer.

ABC Battery Website Content
· About Us (Consist of The Vision, Mission, The Goal, Factory Location, Certification)
· Products (Consist of Alkaline Product, Carbon Zinc Products : Super Extra Heavy Duty, Extra Duty, Heavy Duty, Economy)
· Technology (Consist of batteries production workflow : Alkaline Production, Carbon Zinc Production, Workshop and Design, Safety, Health & Environment, Quality Assurance, Component Production )
· Distribution (Consist of Domestic and Export Market)
· Contact Us



Type of Analysis, Current Condition and Suggestion

1. Type of Analysis : Revenue Model

Current Condition :None
Explanation: ABC revenue model is still using direct selling through its distributor

Suggestion :
- Promotion
Explanation: To attract customer to join the website and to participate actively by website, ABC Battery can have some activities such as membership in corporate social responsibilities activity.
- Online Purchase
Explanation: In order to compete in the market and still on the track of the competition in the industry, ABC battery may use the website as a media of online purchase in big amount of transaction.
- Advertisement
Explanation: The company may have a partnership with a toy factory which use battery as the power to sell their products via website as a package so they have a mutual partnership.


2. Type of Analysis : Market Place Position

Current Condition : Manufacturer
Explanation: ABC Battery positioned itself as a battery manufacturer

Suggestion :
- Manufacturer
- Seller
Explanation: Sell their products in large amount by using the website as selling media.


3. Type of Analysis : Commercial Model

Current Condition : None

Suggestion :
- Fixed price products
Explanation: Sell their products via ABC Battery website and have another column for online store.


4. Type of Analysis : Type

Current Condition : B2C
Explanation : ABC Battery directly provide their product to customers

Suggestion :
- B2C
- B2B
Explanation : ABC Battery may have a mutual partnership with toy factory which use battery for the power to sell their products in a package.


5. Type of Analysis : Location

Current Condition : Manufacture Control

Suggestion : None

Sabtu, 28 Maret 2009

Meta Services, tugas E-business Strategy

Kemaren sekelas dikasih tugas selain tugas yang ada di power point, suruh nyari pengertian dari metaservices. agak susa juga nyari pengertian yang enak dimengerti tentang metaservices, tapi akhirnya nemu juga dengan bantuan google, dapetnya cuman 2 siy itu juga ga jelas-jelas amat tapi yang penting nemu...

Menurut Sangkeon Lee dan Jaeyoung Choi yang di dapet dari website http://www.springerlink.com/content/pkqa55qau70k2b2n/,
Konsep metaservices didefinisikan sebagai berikut :
"A concept of Meta services which describes a way of abstracting and mapping a workflow to a service in computational Grid environments. By using Meta services, a workflow in a Grid environment could adapt various service concepts such as Grid services, Web services, and portal services without modification to the workflow. And the converted Meta services could be shared and reused by users. Furthermore, historical performance data could be included in the Meta service, making effective execution of the workflow possible".

Sedangkan menurut David S. Linthicum yang adalah Integration Guru dan ebizQ co;oumnist dari http://www.ebizq.net/topics/soa_security/features/4488.html
"Metaservices which would essentially be to services what metadata is to data, is needed as the use or contemplated use of both public and private services in IT infrastructures accelerates, enterprises need get a much better handle on services".

Jadi kalau disimpulkan meta services dari pengertian dua sumber diatas adalah metaservices membantu untuk beradaptasi dengan berbagai macam variasi services dan dalam akselerasi infrastruktur IT dan workflow akan menjadi lebih efektif.

Sekian semoga berguna. terima kasih banyak. :-)